PENDIDIKAN DAN LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

PendidikanKhusus.com Anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik khusus dan kemampuan yang berbeda dengan anak – anak pada umumnya. Tipe anak berkebutuhan khusus memiliki  macam – macam jenis yang disesuaikan dengan yang dialami oleh anak tersebut seperti setelah anak yang mengalami hambatan baik sejak anak lahir maupun karena kegagalan atau kecelakaan pada saat anam tumbuh kembang. Contoh – contoh anak berkebutuhan khusus adalah tunagrahita, tunanetra, tunarungu, tunalaras, tunadaksa, autism, ADHD, gifted, down syndrome dan masih banyak lagi.

Pendidikan adalah  hal yang penting untuk setiap anak yang dapat bermanfaat untuk masa depannya. Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan Pendidikan, tidak terkecuali sedikitpun seperti yang sudah diatur diatur dalam undang-undang tentang pendidikan pasal 31 ayat 1 yang menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”.

Anak berkebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama tentang mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak normal lainnya. Dalam mendidik anak berkebutuhan khusus memang tidak mudah, dan membutuhkan kesabaran yang tingkat tinggi. Sehingga tidak semua guru memiliki kesabaran yang tinggi untuk mendidik anak berkebutuhan khusus.

Dengan Pendidikan dapat diketahui kemampuan apa yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus agar dapat dikembangkan melalui Pendidikan atau dapat dibantu dikembangkan oleh guru. Karena banyak anak yang berkebutuhan khusus justru memiliki kemampuan yang belum tentu dimiliki oleh anak normal. Kadang, banyak anak berkebutuhan khusus yang dipandang sebelah mata oleh kalangan orang. Namun, dengan diberikannya pendidikan yang dapat menunjang bakat membuat anak berkebutuhan khusus tidak dipandang sebelah mata.

Bentuk Sekolah Luar Biasa adalah sekolah yang paling tua dan paling lama berdirinya. SLB adalah salah satu layanan Pendidikan yang dikhususkan untuk anak anak berkebutuhan khusus. Awalnya, sekolah ini hanya berkembang sesuai dengan kelainan yang ada. Namun, saat ini berkembang menjadi ada SLB khusus tuna netra (SLB-A), SLB khusus tuna rungu (SLB-B), SLB khusus tuna grahita (SLB-C), SLB khusus tuna daksa (SLB-D), dan SLB khusus tuna laras (SLB-E). Di setiap SLB tersebut terdapat tingkat persiapan, tingkat dasar dan tingkat lanjut. Sistem pengajarannya punlebih mengarah ke sistem individualisasi.

Selain ada SLB yang  mendidik satu kelainan saja, ada juga yang mendidik lebih dari satu kelainan, sehingga muncul beberapa nama lagi seperti SLB-BC yaitu untuk Anak tuna rungu dan tuna grahita. SLB-ABCD, yaitu untuk anak tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, dan tuna daksa. Hal itu terjadi karena jumlah anak yang ada di unit tersebut sedikit dan fasilitas sekolah terbatas.

Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tidak hanya di SLB, namun juga ada di sekolah reguler yang menyelenggarakan pendidikan inklusif. Pengertian sekolah inklusi adalah sekolah yang memberi ruang pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) agar mendapatkan kesempatan yang sama seperti anak sekolah pada umumnya.

Ada beberapa perbedaan mencolok sekolah inklusi dengan sekolah biasa adalah:

  1. Memberi ruang untuk murid berkebutuhan khusus

Tujuan dari pendidikan inklusif adalah memberi ruang untuk belajar bagi murid berkebutuhan khusus.

Pada saat sekolah menggabungkan anak ABK dengan anak normal menjadi 1 ruangan, maka semua anak akan mendapatkan manfaat yang sama. Tidak hanya murid ABK saja namun anak normal juga mendapatkannya.

Dengan Pendidikan inklusif, maka anak dapat belajar perbedaan antara anak ABK dengan anak normal sedini mungkin. Dan mereka dapat dengan mudah memahami bahwa semua anak itu sama dan memiliki hak yang sama untuk belajar

  1. Pengajaran kolaboratif

Perbedaan lain dari sekolah inklusi adalah pengajaran kolaboratif atau co-teaching.

Yang artinya, dalam 1 kelas ada 2 guru. Satu orang guru fokus mengajar anak-anak lain, sedangkan satu lagi fokus pada anak berkebutuhan khusus.

Bentuk dari pembelajaran inklusif ini adalah dapat memberi keuntungan bagi ABK. Mereka dapat belajar di satu ruangan yang sama bukan di ruangan yang berbeda

Tentunya saja, pengajaran kolaboratif di sekolah inklusif akan lebih intensif daripada di sekolah biasa.

  1. Memahami bahwa setiap anak itu unik

Konsep Pendidikan inklusif adalah dengan mengakui keunikan pada setiap anak. Bahwa tidak ada anak yang sama, bahkan anak kembar pun memiliki sifat, tingkat kecerdasan, hobi yang berbeda. Apalagi dengan anak yang tidak kembar.

Di sekolah ini guru tidak akan memaksa anak untuk memiliki tinkat perkembangan akademik yang bagus, namun guru dapat menyesuaikan dengan kondisi masing-masing anak.

  1. Memandang perbedaan sebagai hal yang “normal”

Ketika anak ABK sedang belajar di sekolah SLB, maka ada perbedaan diantara mereka yang berkebutuhan khusus dengan anak anak lainnya akan terasa sangat signifikan.

Dengan adanya layanan pendidikan inklusi, maka semua orang yang terlibat akan melihat perbedaan anak itu sebagai hal yang normal dan bukan masalah besar.

Pelan-pelan, anak akan mengerti bahwa kondisi teman mereka ada yang berkebutuhan khusus dan itu adalah bagian normal dari kehidupan.

 

 

 

Apa saja manfaat sekolah inklusi bagi siswa yaitu,

  • Mengembangkan sikap toleran dan empati
  • Memudahkan sosial interaksi dengan teman
  • Melatih dan membiasakan untuk menghargai dan merangkul perbedaan dengan menghilangkan labeling atau cap negatif
  • Menciptakan suasana belajar yang kooperatif
  • Memunculkan rasa percaya diri melalui sikap penerimaan dan pelibatan di dalam kelas.

 

Lalu apakah orang tua juga memiliki peran penting dalam Pendidikan anak berkebutuhan khusus??? Ternyata orang tua pun memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus yaitu,

  1. Orang tua dapat memantau catatan guru yang biasanya disampaikan dari buku harian setiap anak. Dengan ini, orang tua dapat mengetahui tahapan demi tahapan yang telah dilalui dan dicapai oleh anak tersebut. Dan orang tua dapat mengetahui hal-hal apa yang perlu dilakukan oleh orang tua ketika anak sedang dirumah. Misalkan, guru di sekolah sudah mengajari anak untuk memakai sepatu sendiri maka orang tua juga dapat melatih anak untuk memakai sepatu sendiri. Dan orang tua jangan malah membantu anak untuk memakai sepatu, hal ini agar anak tidak melupakan hal – hal kecil yang sudah guru ajarkan.

 

  1. Orang tua belajar untuk “tega” kepada anak. Ketika anak sudah diajari oleh guru untuk makan sendiri. Maka orang tua juga harus memperlakukan yang sama ketika anak mau makan. Karena ada beberapa orang tua yang masih tetap ingin menyuapi anak agar anak cepat selesai makan. Namun dengan hal ini, justru membuat anak semakin tidak mandiri Ketika mau makan.

 

  1. Ketika orang tua memiliki anak yang tunarungu, orang tua dapat mempelajari Bahasa isyarat kepada ahli. Dengan ini orang tua dapat dengan mudah komunikasi dengan anaknya Ketika sedang di rumah

 

  1. Orang tua anak berkebutuhan khusus harus bisa mengajarkan kemandirian untuk masa depan anak. Mungkin, kebanyakan orang tua yang dilihat hanya nilai akademiknya saja, namun ternyata yang perlu ditekankan adalah tingkat kemandiriannya.

 

 

 

Referensi

Nisa dkk. (2015). KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. ABADIMAS ADI BUANA

Azelia Trifiana. (21 Jan 2022) Sekolah Inklusi dan Kelebihannya untuk Anak Berkebutuhan Khusus. SehatQ.

Model layanan Pendidikan ABK. UNES

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *